INILAH MARKETING YANG LEBIH KOMPREHENSIF
Mengemban amanah Caleg dengan kondisi yang tidak ideal
sepertinya jamak dialami para kader. Mungkin bisa dikecualikan para caleg
incumbent. Karena modal politiknya relatif sudah ditabung lima tahun
sebelumnya. Namun, kondisi tidak ideal ini tidak layak menjadikan kader lantas
keder. Lalu diam dan bengong hanya menghitung hari.
Tapi, saya menduga, para caleg kita hanya karena bingung
saja sehingga belum maksimal gerakannya. Bukan karena tidak mau. Para Caleg
seperti memasuki hutan belantara yang masih perawan. Tanpa kompas, dan tanpa
peta. Tidak ada pedoman kampanye yang utuh, jelas dan bisa langsung
diaplikasikan tentang bagaimana kampanye yang efektif dan efisien.
Mungkin ada juga kekhawatiran upayanya akan mubadzir
mengingat lawan politiknya berat-berat dengan modal finansial “tak terbatas”.
Kalaupun toh dipaksakan bisa jadi hanya akan menyisakan "utang
perjuangan" dan "luka" yang dalam. Perolehan suara tidak jelas,
sedangkan cost sangat jelas. Mungkin ini sebabnya ada beberapa kader yang masih
“trauma” sehingga tidak mau dicalegkan lagi tahun ini.
Kalau asumsinya kader masih bingung dengan apa yang
harus dilakukan, maka insya Allah saya akan memulai serial MARKETING CALEG
secara lebih utuh. Mudah-mudahan bisa membantu para caleg yang masih bingung
itu. Inilah yang dimaksud bekerja dengan CERDAS. Karena kita tak cukup bekerja
KERAS. Kalau bekerja dengan MAWAS dan penuh semangat, saya kira kader dari awal
sudah sangat semangat. Apalagi sudah pada “dibakar” di RM Indo Alam Sari, Karawang tempo
hari.
Mengapa memakai pendekatan marketing? Karena kampanye
adalah marketing. Maka memahami konsep marketing menurut saya sebuah keharusan.
Apalagi competitive setting akan semakin ketat dan keras menjelang hari
pencoblosan. Kalau cara kampanyenya biasa-biasa saja. Bisa-bisa para kader
"habis" disikat caleg partai lain. Tamat riwayat!
Selama ini kalau bicara marketing pemilu biasanya kita
hanya bicara direct selling, pasang atribut, kampanye di lapangan dan konvoi.
Padahal tidak hanya itu! Itu memang bagian marketing . Tetapi belum utuh. Masih
juz'iyah.
Konsep MARKETING yang kita coba terapkan mengacu ke
konsep marketingnya Hermawan Kartajaya. Beliau Guru Marketing kelas dunia yang
asal Surabaya. Ada sembilan aspek Marekting yang saya coba uraikan secara
ringkas. Bagi yang ingin membaca bukunya, sila baca buku Grow With
Character karangan beliau.
Secara garis besar, ada sembilan elemen marketing yang
harus kita jalankan . Sengaja saya urutkan agar mudah mengikutinya. Sembilan
elemen itu adalah : SEGMENTING, TARGETTING, POSITIONING, DIFERENTIATING,
MARKETING MIX, SELLING, BRANDING, SERVICE dan PROSES .
Tiga elemen Pertama di atas adalah STRATEGI, tiga
elemen kedua adalah TAKTIK, tiga elemen ketiga adalah VALUE.
Para caleg dan timsesnya, apakah sudah punya konsep
yang utuh di atas bahkan menerapkannya?
Kalau belum, ya simak terus ya tulisan saya...
Komentar
Posting Komentar