Dari Dapur ke Parlemen
Politisi perempuan yang berprestasi di kancah
perpolitikan nasional semisal Ibu Tri
Rismaharani yang menjadi Walikota Surabaya, kemudian mantan Bupati Kebumen
dan wakil gubernur Jawa Tengah, Ibu Rustriningsih,
juga Almarhumah Yoyoh Yusroh yang
melanglang buana menyuarakan suara kaum muslimah di samping sebagai anggota DPR
memang masih sedikit. Namun hal tersebut menjadi bukti bahwa perempuan bisa
berbicara, bila diberi kesempatan dan dukungan.
Berangkat
dari niat
pengabdian dan misi amar makruf nahi munkar, dengan jiwa seorang ibu
yang peka
dan penyayang, ditambah pengalaman organisasi dan kemampuan komunikasi
yang memadai, serta didukung sistem pengawasan yang ketat dari kader
dan institusi PKS, maka dengan ucapan basmillah iapun menjalankan amanah menjadi Calon Anggota DPRD Kabupaten Karawang dari Daerah Pemilihan 1 (Tegalwaru, Pangkalan, Telukjambe Barat, Telukjambe Timur, Karawang Barat).
1.Rumah Keluarga Indonesia (RKI) : misinya agar keluarga-keluarga
Indonesia menjadi keluarga yang kokoh. Kegiatan yang sudah berjalan:
Konsultasi keluarga secara online dan secara langsung kepada tim konsultasi,
seminar-seminar parenting, sebar buletin RKI dan sosialisasi tentang ketahanan
keluarga di komunitas-komunitas RKI dan di majelis taklim, pendampingan
keluarga bermasalah. Juga memberantas buta huruf al Quran melalui para
kadernya.
Dengan jumlah pemilih yang lebih dari 50 persennya adalah
perempuan memang harus ada yang mampu mewakili mereka di lembaga-lembaga
pengambil keputusan.
Amanah untuk amar ma’ruf dan nahi munkar juga
berlaku untuk laki-laki dan perempuan. Sedangkan parlemen adalah tempat terbaik
untuk amar makruf nahi munkar karena kebijakan yang ditetapkan oleh parlemen
bisa menjangkau pemimpin yang sedang berkuasa. Karenanya hadirnya Anggota Dewan
dari kalangan perempuan yang mampu mewakili kaumnya menjadi amat dibutuhkan.
Pada pemilu tahun 2019
nanti, salah satu dari sedikit Calon Anggota Dewan perempuan adalah Ibu Nurul
Hidayati, S.PdI.
Ibu yang lahir pada 4
April 1974 ini adalah lulusan Universitas
Brawijaya, Malang dan STAISA,
Jakarta. Ia adalah kader PKS yang sudah matang dalam berorganisasi. Adapun
aktivitasnya di PKS yang utama adalah menjadi Pembina pada program kaderisasi
perempuan. Tahun 2011 hingga 2015 pernah diamanahi sebagai Ketua Bidang Perempuan DPD PKS Kabupaten Karawang. Kerapian
pengelolaan keanggotaan PKS memang menjadikan ibu lima putra ini bisa segera berkiprah
di Karawang tanpa hambatan yang berarti sejak kepindahannya ke Bumi
Singaperbangsa dari kota Lumajang, Jawa Timur, tahun 2006 lalu.
Walau aktif di organisasi politik, tetapi
bagi pasangan dari Bapak
Solihudin yang kini menetap di Perumnas Karawang ini, menjadi ibu rumah tangga adalah profesi yang selalu
ia banggakan. Karena, dengan menjadi ibu
rumah tangga fitrah sebagai perempuan
mendapat tempat yang ideal. Di samping itu membuatnya bisa leluasa
berkiprah di luar rumah dengan feksibel. Salah satunya adalah mengisi majelis
ta’lim di beberapa tempat, misalnya di Galuh Mas dan Perumnas Telukjambe dan
Griya Parung Mulya, Ciampel. Kini sudah mulai mengisi majelis di Perumahan
Mustika Prakarsa, Terangsari, Puri Kosambi, di Klari.
Tema tentang Keluarga
adalah favoritnya. Kebetulan, PKS adalah partai yang tidak hanya berbicara
politik. Tetapi politik adalah untuk memayungi kiprah kader lain di berbagai
bidang. Termasuk tema keluarga. Maka program Rumah Keluarga Indonesia (RKI) yang menjadi program resmi Bidang
Perempuan PKS sangat sesuai dengan perhatiannya selama ini.
Mendidik putra-putrinya
adalah prioritas utama. Putri sulungnya, Fathiatus
Syafigah yang duduk di kelas 9 SMP Alam Karawang, kini menjadi penulis
cilik produktif yang insya Allah akan segera meluncurkan buku perdananya. Sedangkan
Abdullah Imaduddin, putra keduanya,
kini tercatat sebagai santri di Pondok Tahfidz dan SMP Quran Al Hafidz,
Jatisari, Cikampek.Yusuf Dhiyaul Haq,
putranya yang ketiga masih duduk di kelas 3 SD Alam Karawang. Ismail Faruqy dan Nafeeza Syauqia masih pra sekolah.
Bersama keluarga tercinta |
Sebagai bukti, inilah
program yang sukses dilaksanakan selama kepengurusanya sebagai Ketua Bidang
Perempuan PKS Karawang :
2. Pos Ekonomi Keluarga (EKa):
fungsinya agar perempuan punya kemampuan untuk membantu ekonomi keluarga agar
menjadi keluarga yang kokoh secara ekonomi. Kegiatan yg sudah dilakukan:
Pelatihan-pelatihan keterampilan bagi masyarakat, memfasilitasi UKM /Kube dalam
mencari bantuan modal usaha, mencari
pemasaran dll.
3. Pos EKa Sahabat Alam:
memberikan pembinaan kepada masyarakat terkait kerusakan yang terjadi pada alam/bumi
dalam bentuk penyelamatan yg bisa dilakukan dalam skala keluarga. Kegiatan yg
dilakukan: Penyuluhan tentang Global Warming (pemanasan global), Pelatihan
Manajemen Sampah Rumah Tangga, Pelatihan Daur Ulang Sampah Rumah Tangga ,
gerakan menanam pohon di pekarangan, pembibitan dll.
4. Kegiatan lain yang sifatnya Insidentil antara
lain: tanggap bencana dengan mengadakan dapur umum, pengumpulan bantuan
bencana, santunan, bingkisan lebaran utk dhuafa dll
Dengan
gambaran di atas, kini kaum ibu punya harapan baru
memiliki wakil dari kalangan mereka yang
tidak sekedar jadi pemanis di ruangan dewan. Tetapi sosok yang sudah
teruji di dapur dalam melayani seluruh anggota keluarga, aktif di
masyarakat, terampil berorganisasi dan pandai
berargumentasi. Dengan moto "lebih peduli, lebih aspiratif" Bu Nurul adalah sosok pilihan pada hari pencoblosan tanggal 17 April 2019 nanti.
by : Sahabat Umi Nurul
Komentar
Posting Komentar